1. PRISA RIANZI

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.
2. MITHA THE VIRGIN

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.
3. TASHEA NICOLE DELANEY

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.
4. CHUA KOTAK

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.
5. PRINZES ‘ICES’ AMANDA

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.
6. DODO D’CINNAMONS

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.
7. QOQO SHE

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.
8. OPPIE ANDARESTA

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.
9. NISSA OMELETTE

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.
10. JOJO DRAVEN

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
BeritAnda - Keroncong
merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini
kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia
Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal
mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal
Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan
dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang
mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik
keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke
Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah
itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular
yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang
berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya
pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan
tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik
keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di
Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat
musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya
diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik
perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih
dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak
Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian
musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh
orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920.
Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke
daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat
orang Jawa.
Saat
ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah
berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
yang sering ditampilkan.
1. Ukulele.
Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini
mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang
ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik
keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada
saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo
mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus
sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi
ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita
Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai
selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars,
polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu
itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III. Pada waktu itu lagu Stambul
berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di
mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong
Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur
dengan Tanjidor yang asli Betawi.
Musik
keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang
digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga
macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi
pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku.
Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut.
Selain
itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun
1661, dan ini merupakanmasa evolusi awal musik keroncong yang panjang
(1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang
sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong
millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan
ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong
(suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium
sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
2. Masa keroncong abadi (1920-1960),dan
3. Masa keroncong modern (1960-2000),serta
4. Masa keroncong millenium (2000-kini)
Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini. (BARA)
- See more at:
http://www.beritanda.com/seni-dan-sastra/sastra-daerah/12486-sejarah-musik-keroncong-dan-perkembangannya.html#sthash.WXGjQBgO.dpuf
BeritAnda - Keroncong
merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini
kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia
Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal
mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal
Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan
dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang
mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik
keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke
Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah
itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular
yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang
berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya
pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan
tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik
keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di
Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat
musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya
diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik
perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih
dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak
Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian
musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh
orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920.
Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke
daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat
orang Jawa.
Saat
ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah
berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
yang sering ditampilkan.
1. Ukulele.
Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini
mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang
ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik
keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada
saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo
mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus
sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi
ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita
Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai
selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars,
polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu
itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III. Pada waktu itu lagu Stambul
berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di
mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong
Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur
dengan Tanjidor yang asli Betawi.
Musik
keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang
digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga
macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi
pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku.
Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut.
Selain
itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun
1661, dan ini merupakanmasa evolusi awal musik keroncong yang panjang
(1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang
sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong
millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan
ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong
(suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium
sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
2. Masa keroncong abadi (1920-1960),dan
3. Masa keroncong modern (1960-2000),serta
4. Masa keroncong millenium (2000-kini)
Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini. (BARA)
- See more at:
http://www.beritanda.com/seni-dan-sastra/sastra-daerah/12486-sejarah-musik-keroncong-dan-perkembangannya.html#sthash.WXGjQBgO.dpuf
BeritAnda - Keroncong
merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini
kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Monopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Monopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Monopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Monopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal
mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal
Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan
dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang
mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik
keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke
Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah
itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular
yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang
berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya
pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan
tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik
keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di
Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat
musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya
diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik
perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih
dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak
Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian
musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh
orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920.
Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke
daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat
orang Jawa.
Saat
ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah
berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
yang sering ditampilkan.
1. Ukulele.
Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini
mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang
ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik
keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada
saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo
mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus
sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi
ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita
Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai
selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars,
polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu
itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III. Pada waktu itu lagu Stambul
berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di
mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong
Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur
dengan Tanjidor yang asli Betawi.
Musik
keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang
digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga
macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi
pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku.
Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut.
Selain
itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun
1661, dan ini merupakanmasa evolusi awal musik keroncong yang panjang
(1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang
sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong
millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan
ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong
(suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium
sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
2. Masa keroncong abadi (1920-1960),dan
3. Masa keroncong modern (1960-2000),serta
4. Masa keroncong millenium (2000-kini)
Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini. (BARA)
- See more at:
http://www.beritanda.com/seni-dan-sastra/sastra-daerah/12486-sejarah-musik-keroncong-dan-perkembangannya.html#sthash.WXGjQBgO.dpufMonopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di
Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara
mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan
atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.1. PRISA RIANZI

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.
2. MITHA THE VIRGIN

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.
3. TASHEA NICOLE DELANEY

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.
4. CHUA KOTAK

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.
5. PRINZES ‘ICES’ AMANDA

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.
6. DODO D’CINNAMONS

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.
7. QOQO SHE

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.
8. OPPIE ANDARESTA

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.
9. NISSA OMELETTE

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.
10. JOJO DRAVEN

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Monopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.
1. PRISA RIANZI

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.
2. MITHA THE VIRGIN

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.
3. TASHEA NICOLE DELANEY

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.
4. CHUA KOTAK

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.
5. PRINZES ‘ICES’ AMANDA

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.
6. DODO D’CINNAMONS

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.
7. QOQO SHE

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.
8. OPPIE ANDARESTA

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.
9. NISSA OMELETTE

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.
10. JOJO DRAVEN

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Monopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.
1. PRISA RIANZI

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.
2. MITHA THE VIRGIN

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.
3. TASHEA NICOLE DELANEY

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.
4. CHUA KOTAK

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.
5. PRINZES ‘ICES’ AMANDA

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.
6. DODO D’CINNAMONS

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.
7. QOQO SHE

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.
8. OPPIE ANDARESTA

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.
9. NISSA OMELETTE

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.
10. JOJO DRAVEN

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Monopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.
1. PRISA RIANZI

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.
2. MITHA THE VIRGIN

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.
3. TASHEA NICOLE DELANEY

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.
4. CHUA KOTAK

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.
5. PRINZES ‘ICES’ AMANDA

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.
6. DODO D’CINNAMONS

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.
7. QOQO SHE

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.
8. OPPIE ANDARESTA

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.
9. NISSA OMELETTE

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.
10. JOJO DRAVEN

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Monopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.
1. PRISA RIANZI

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.
2. MITHA THE VIRGIN

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.
3. TASHEA NICOLE DELANEY

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.
4. CHUA KOTAK

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.
5. PRINZES ‘ICES’ AMANDA

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.
6. DODO D’CINNAMONS

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.
7. QOQO SHE

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.
8. OPPIE ANDARESTA

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.
9. NISSA OMELETTE

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.
10. JOJO DRAVEN

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
BeritAnda - Keroncong
merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini
kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia
Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal
mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal
Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan
dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang
mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik
keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke
Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah
itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular
yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang
berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya
pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan
tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik
keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di
Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat
musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya
diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik
perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih
dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak
Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian
musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh
orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920.
Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke
daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat
orang Jawa.
Saat
ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah
berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
yang sering ditampilkan.
1. Ukulele.
Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini
mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang
ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik
keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada
saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo
mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus
sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi
ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita
Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai
selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars,
polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu
itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III. Pada waktu itu lagu Stambul
berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di
mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong
Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur
dengan Tanjidor yang asli Betawi.
Musik
keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang
digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga
macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi
pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku.
Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut.
Selain
itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun
1661, dan ini merupakanmasa evolusi awal musik keroncong yang panjang
(1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang
sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong
millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan
ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong
(suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium
sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
2. Masa keroncong abadi (1920-1960),dan
3. Masa keroncong modern (1960-2000),serta
4. Masa keroncong millenium (2000-kini)
Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini. (BARA)
- See more at:
http://www.beritanda.com/seni-dan-sastra/sastra-daerah/12486-sejarah-musik-keroncong-dan-perkembangannya.html#sthash.WXGjQBgO.dpuf
BeritAnda - Keroncong
merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini
kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal
mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal
Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan
dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang
mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik
keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke
Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah
itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular
yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang
berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya
pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan
tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik
keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di
Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat
musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya
diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik
perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih
dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak
Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian
musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh
orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920.
Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke
daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat
orang Jawa.
Saat
ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah
berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
yang sering ditampilkan.
1. Ukulele.
Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini
mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang
ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik
keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada
saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo
mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus
sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi
ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita
Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai
selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars,
polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu
itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III. Pada waktu itu lagu Stambul
berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di
mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong
Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur
dengan Tanjidor yang asli Betawi.
Musik
keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang
digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga
macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi
pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku.
Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut.
Selain
itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun
1661, dan ini merupakanmasa evolusi awal musik keroncong yang panjang
(1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang
sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong
millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan
ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong
(suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium
sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
2. Masa keroncong abadi (1920-1960),dan
3. Masa keroncong modern (1960-2000),serta
4. Masa keroncong millenium (2000-kini)
Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini. (BARA)
- See more at:
http://www.beritanda.com/seni-dan-sastra/sastra-daerah/12486-sejarah-musik-keroncong-dan-perkembangannya.html#sthash.WXGjQBgO.dpufMonopoli piawai alat musik gitar tidak hanya dikuasai kaum pria. Di
Indonesia pun kartini-kartini gitar banyak terdapat. Bahkan diantara
mereka kini bisa berkecimpung di dunia artis dan memiliki band papan
atas. Dan ini dia 10 gitaris wanita Terbaik indonesia.1. PRISA RIANZI

Selain memiliki wajah cantik, #gitaris bernama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi ini menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Gadis kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 ini pun sempat terpilih menjadi gitaris Sheila On 7 sebagai additional player untuk promo album SO7 di bulan Juli 2006, serta gitaris J-Rock untuk lagu Kau Curi Lagi pada Agustus 2007. Perjalanan karirnya cukup menarik, apalagi di awal bermain gitar, ia hanya berbekal les karena ingin mengalahkan temannya. Hingga akhirnya Prisa berhasil, dan pada Juli 2008, ia merilis album solo pertamanya bertajuk PRISA – bukan hanya sebagai gitaris tapi juga ikut menulis beberapa lirik.
2. MITHA THE VIRGIN

Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu.
Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.
3. TASHEA NICOLE DELANEY

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.
4. CHUA KOTAK

Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.
5. PRINZES ‘ICES’ AMANDA

Icez mengawali karirnya dengan mengikuti audisi bassis di The Dream Band. Saat itu ia begitu yakin dengan bakatnya sebagai pembetot bass yang memiliki skill di atas rata-rata. Performanya yang memukau membuatnya meraih predikat sebagai bassis terbaik. Gadis kelahiran Bandung, Juni 1987 ini sempat menjadi bassis band Kotak dan akhirnya diambil Ahmad Dhani sebagai bassis The Rock Indonesia.
6. DODO D’CINNAMONS

Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.
7. QOQO SHE

Nama lengkap cewek manis ini adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.
8. OPPIE ANDARESTA

Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.
9. NISSA OMELETTE

Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette.
Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.
10. JOJO DRAVEN

Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001.
Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.
BeritAnda - Keroncong
merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini
kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia
Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal
mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal
Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan
dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang
mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik
keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke
Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah
itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular
yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang
berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya
pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan
tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik
keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di
Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat
musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya
diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik
perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih
dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak
Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian
musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh
orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920.
Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke
daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat
orang Jawa.
Saat
ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah
berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
yang sering ditampilkan.
1. Ukulele.
Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini
mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang
ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik
keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada
saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo
mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus
sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi
ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita
Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai
selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars,
polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu
itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III. Pada waktu itu lagu Stambul
berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di
mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong
Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur
dengan Tanjidor yang asli Betawi.
Musik
keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang
digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga
macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi
pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku.
Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut.
Selain
itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun
1661, dan ini merupakanmasa evolusi awal musik keroncong yang panjang
(1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang
sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong
millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan
ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong
(suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium
sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
2. Masa keroncong abadi (1920-1960),dan
3. Masa keroncong modern (1960-2000),serta
4. Masa keroncong millenium (2000-kini)
Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini. (BARA)
- See more at:
http://www.beritanda.com/seni-dan-sastra/sastra-daerah/12486-sejarah-musik-keroncong-dan-perkembangannya.html#sthash.WXGjQBgO.dpuf
Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya
Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya
BeritAnda - Keroncong
merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini
kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia
Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal
mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal
Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan
dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang
mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik
keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke
Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah
itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular
yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang
berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya
pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan
tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik
keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di
Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat
musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya
diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik
perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih
dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak
Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian
musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh
orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920.
Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke
daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat
orang Jawa.
Saat
ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah
berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
yang sering ditampilkan.
1. Ukulele.
Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini
mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang
ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik
keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada
saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo
mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus
sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi
ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita
Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai
selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars,
polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu
itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III. Pada waktu itu lagu Stambul
berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di
mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong
Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur
dengan Tanjidor yang asli Betawi.
Musik
keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang
digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga
macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi
pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku.
Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut.
Selain
itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun
1661, dan ini merupakanmasa evolusi awal musik keroncong yang panjang
(1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang
sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong
millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan
ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong
(suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium
sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
2. Masa keroncong abadi (1920-1960),dan
3. Masa keroncong modern (1960-2000),serta
4. Masa keroncong millenium (2000-kini)
Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini. (BARA)
- See more at:
http://www.beritanda.com/seni-dan-sastra/sastra-daerah/12486-sejarah-musik-keroncong-dan-perkembangannya.html#sthash.WXGjQBgO.dpuf
BeritAnda - Keroncong
merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik
keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini
kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia
Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal
mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal
Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan
dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang
mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik
keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke
Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah
itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular
yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang
berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya
pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan
tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik
keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di
Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat
musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya
diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik
perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih
dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak
Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian
musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh
orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920.
Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke
daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat
orang Jawa.
Saat
ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah
berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
yang sering ditampilkan.
1. Ukulele.
Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini
mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang
ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik
keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada
saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo
mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus
sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi
ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.
Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Perkembangan Musik Keroncong
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920). Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupaPentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.
Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita
Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai
selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars,
polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu
itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III. Pada waktu itu lagu Stambul
berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di
mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong
Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur
dengan Tanjidor yang asli Betawi.
Musik
keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang
digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga
macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi
pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku.
Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut.
Selain
itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun
1661, dan ini merupakanmasa evolusi awal musik keroncong yang panjang
(1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang
sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong
millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan
ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong
(suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium
sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah
1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
2. Masa keroncong abadi (1920-1960),dan
3. Masa keroncong modern (1960-2000),serta
4. Masa keroncong millenium (2000-kini)
Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini. (BARA)
- See more at:
http://www.beritanda.com/seni-dan-sastra/sastra-daerah/12486-sejarah-musik-keroncong-dan-perkembangannya.html#sthash.WXGjQBgO.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar